Ketika kita ditanya siapa nama kita, dengan mudah kita
menyebutkannya dengan fasih. Bahkan ketika kita harus menjelaskan tentang
pendidikan, pekerjaan, jabatan dan keluarga, kita bisa menjelaskannya dengan
baik. Namun, ketika kita ditanya tentang hal yang berkaitan dengan sesuatu yang
lebih dalam pada diri kita, kita kesulitan menjawabnya. Misalnya, ketika orang
bertanya apa bakat kita, banyak di antara kita yang tidak mengetahuinya. Begitu
juga dengan pertanyaan-pertanyaan seperti kegemaran (hobi), kemampuan yang bisa
diandalkan, potensi diri yang bisa digunakan untuk menghadapi masa pensiun dan
lain-lain.
Pada umumnya kita belum mengenali diri kita dengan baik. Ketika dihadapkan pada
masalah yang harus dipecahkannya, kita seringkali kebingungan harus bagaimana.
Padahal kita memiliki kemampuan untuk memecahkannya. Padahal Allah Swt. tidak
membebani kita melainkan sesuai dengan kemampuan kita (Al Qur'an surah Al
Baqarah: 286). Berarti Allah Swt. sudah menyiapkan bekal kemampuan untuk
memecahkan masalah tersebut. Hanya saja kita belum mengetahui kelebihan dan
kekurangan kita dengan baik.
Ada juga orang yang kelewat percaya diri, seolah-olah semua tantangan bisa diatasinya. Padahal dia sebenarnya juga memiliki kekuarangan. Namun karena dia tidak mengetahuinya, maka tantangan yang sebenarnya di luar kemampuannya dihadapinya dengan teramat yakin. Maka akibatnya, kegagalan yang didapatkannya.
Kita juga memiliki persepsi untuk menilai diri sendiri, sehingga kita bisa menyimpulkan siapa diri kita sebenarnya. Dalam hal ini, perlu kita ketahui, bahwa sejatinya persepsi tidak bisa diandalkan untuk menyimpulkan sesuatu dengan benar. Persepsi tidak bisa dijamin bisa mengantarkan kita kepada kebenaran.
Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui potensi diri kita dengan baik? Bagaimana kita bisa mengenal diri kita dengan baik? Jawabannya ada di dalam diri kita sendiri. Hanya saja untuk menggalinya memerlukan instrumen ilmiah dan kitabiah. Beberapa penelitian di bidang psikologi sudah menemukan instrumen-instrumen tersebut, seperti psikotest, personality test dan lain-lain. Sedangkan makhluk seperti apa diri kita, kita bisa mendapatkan informasinya melalui pemberitahuan dari Pencipta kita di dalam Al Qur'an.
Nah, marilah kita gali bersama potensi diri kita, agar kita mengenali diri kita dan bisa menghadapi kehidupan ini dengan baik dan benar. Wallahu a'lam.
Ngudi Tjahjono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar